Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
- Pada postingan kali ini, blog Membumikan Pendidikan akan share
tentang Kurikulum Pendidikan Islan. Dalam Menguraikan makna atau
pengertian kurikulum pendidikan Islam dimaksud, akan ada dua sub-bab
yang akan dikupas tuntas. Dua sub-bab tersebut, pertama, mengenai
Pengertian kurikulum Menurut Para Ahli. Kemudian yang kedua Pengertian
Pendidikan Islam Dalam Konteks Kekinian.
Pada postingan pertama
tentang Kurikulum Pendidikan Islam, Blog Membumikan Pendidikan Islam
akan menguraikan satu sub-bab dari dua sub-bab di atas yaitu mengenai
Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli. Langsung saja uraiannya sebagai
berikut.
Pengertian Kurikulum
Pengetahuan terus
berkembang dan pendidikan semakin kompleks untuk memenuhi keperluan
masyarakat dan negara. Kemajuan yang senantiasa dicapai dalam bidang
pendidikan telah menyebabkan berubahnya konsep pendidikan dalam sebuah
negara dari masa ke masa. Untuk mengimbangi perubahan konsep pendidikan,
maka apa yang berlaku di dalam proses pendidikan juga perlu diubah agar
pelajar atau peserta didik dapat mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan. Selaras dengan perkembangan ini, maka definisi
kurikulum juga turut berubah.
Berbagai macam definisi
kurikulum telah dikemukakan oleh para pendidik, tokoh-tokoh ilmuan dan
para sarjana dari berbagai bangsa. Ada pengertian yang sangat luas dan
sebaliknya terdapat pengertian yang sempit. Istilah kurikulum berasal
dari bahasa Latin yang sering digunakan oleh bangsa Yunani yaitu
"Curriculum". Curriculum dalam bahasa Latin itu sendiri bermakna "ruang
tempat pembelajaran berlaku" (Sharifah Alwiah Alsagoff, 1986). Walaupun
terdapat berbagai macam definisi untuk kurikulum, namun hampir semua
makna atau pengertian kurikulum dari definisi-definisi itu akan kembali
ke pengertian asal, yaitu suatu rancangan pengajaran (Sharifah Alwiah
Alsagoff, 1986).
William B. Ragan,
sebagaimana dikutip oleh S. Nasution, berpendapat bahwa kurikulum
meliputi seluruh program dan kehidupan di sekolah. S. Nasution
menyatakan, ada beberapa penafsiran lain tentang kurikulum. Diantaranya:
pertama, kurikulum sebagai produk (sebagai hasil pengembangan
kurikulum) (Beauchamp, 1968), kedua, sebagai program (alat yang
digunakan sekolah untuk mencapai tujuan) (UU No. 20 Tahun 2003), ketiga,
kurikulum sebagai hal-hal yang diharapkan akan dipelajari oleh siswa
(sikap, keterampilan tertentu) (Inlow, 1966), dan keempat, kurikulum
sebagai pengalaman siswa (Neagley dan Evans, 1967).
Di dalam kamus bahasa Arab kurikulum (Manhaj)
sering didefinisikan sebagai jalan yang terang, atau jalan terang yang
dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupannya. Lebih jelas,
Prof. Dr. Omar Al-Syaibani (1991) menjelaskan bahwa kurikulum (manhaj)
dimaksudkan sebagai jalan terang yang dilalui oleh pendidik atau guru
dengan orang-orang yang dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.
Sementara itu Wiles dan Bondi (1993) memberikan definisi kurikulum sebagai:
It is the range of experiences,both indirect and directed,concerned in unfolding the abilities of the individual,or it is a series of consciously directed training experiences that the school use for completing and perfecting the individual.
Menurut Zuharani (1983),
”Kurikulum adalah semua pengetahuan, kegiatan-kegiatan atau pengalaman
belajar yang diatur dengan kaidah yang sistematik, yang diterima anak
untuk mencapai suatu tujuan”. Sementara itu, dalam UU No. 20 Tahun 2003
dijelaskan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Dalam redaksi yang lain, Dr. Abu Bakar (2008) menjelaskan:
Kurikulum adalah maklumat dan ilmu pengetahuan yang diajar oleh guru atau yang dipelajari oleh pelajar di sekolah atau lain-lain institusi pendidikan, dalam bentuk mata pelajaran yang terdapat dalam buku teks dalam setiap tahap pendidikannya.
Dari semua pendapat di
atas, mengandung makna bahwa kurikulum itu ialah segala pengalaman yang
diperolehi oleh pelajar di sekolah yang mempunyai pengaruh yang baik
terhadap tingkah laku anak di bawah bimbingan guru untuk mencapai tujuan
dan matlamat pendidikan. Akhirnya dapatlah diambil kesimpulan bahwa
kurikulum bukan hanya sekedar meliputi mata pelajaran dan pengalaman
yang berlaku dalam kelas, tetapi kurikulum meliputi semua pengalaman,
aktivitas, suasana dan pengaruh yang diberikan kepada pelajar atau yang
mereka kerjakan atau yang mereka jumpai di sekolah atau yang dikelolakan
oleh sekolah.
Demikianlah uraian
mengenai sub-bab pertama dari ulasan mengenai kurikulum pendidikan Islam
yaitu pengertian kurikulum menurut para ahli. Semoga dapat menambah
wawasan keilmuan sahabat-sahabat dan dapat bermanfaat.
Sumber : http://membumikan-pendidikan.blogspot.com/2015/01/pengertian-kurikulum-menurut-para-ahli.html