Memiliki anak yang gemar membaca tentunya adalah dambaan setiap orang
tua. Kita dapat membayangkan betapa indahnya mengajari anak banyak hal
jika mereka sudah menaruh minat yang baik terhadap bacaan. Tanpa harus
keluar banyak energi menyuruhnya belajar, justru mereka yang merengek
untuk dibelikan buku bacaan.
Wow, kelihatannya asik ya punya anak yang suka membaca. Nah, sebagai
orang tua, apakah kita bisa menumbuhkan minat baca pada anak? Bagaimana
ya kira-kira caranya? Dalam artikel kali ini, kami dengan khusus akan
mengulas beberapa tips dan trik menumbuhkan minat baca pada anak.
Selamat menikmati ya J
Menurut Hurlock dalam artikelnya di website bpkpenabur.or.id minat yang berkembang pada anak adalah karena hal berikut ini
- Minat bertumbuh bersamaan dengan perkembangan mental
- Minat bergantung pada kesiapan belajar
- Minat diperoleh dari pengaruh budaya
- Minat dipengaruhi oleh bobot emosi
- Minat adalah sifat egosentrik di semua masa anak-anak
Dari penjelasan singkat tersebut, berarti sebagai orang tua kita
perlu melakukan persiapan untuk menumbuhkan minat baca pada anak.
Hal-hal yang harus dipersiapkan berarti adalah mengembangkan mental dan
karakter anak-anak, menyiapkan kondisi rumah yang kondusif untuk
belajar, menciptakan budaya/lingkungan membaca di rumah, serta
melibatkan emosi (rasa senang dan enjoy) dalam proses menumbuhkan minat
baca mereka.
Lalu, apa sih yang harus kita lakukan sebagai orang tua agar anak-anak kita bisa doyan membaca mulai dr kecil hingga dewasa?
Menurut Hasyim dalam sebuah artikel di bpkpenabur.or.id Cara
menumbuhkan minat baca pada anak dapat dilakukan dengan cara-cara
berikut :
1. Bacakan buku sejak anak lahir
Permasalahan seputar waktu yang tepat untuk mengajarkan anak membaca
pernah menjadi perbincangan yang hangat. Ada yang pro dengan mengajarkan
anak membaca di usia dini dan ada juga yang kontra. Sebenarnya anak
yang diajarkan membaca sejak dini, sangat mempengaruhi kemampuan membaca
anak di masa depan. Dolores Durkin merupakan peneliti yang pertama kali
mendalami masalah ini pada tahun 1958-1964 dan mengadakan berbagai
studi untuk menelitinya. Apa kesimpulan yang dapat diambil dari studi
selama 6 tahun ini?
Anak yang bisa membaca sejak dini ternyata senantiasa bisa
mengungguli kemampuan membaca anak yang terlambat, hingga ke tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kemampuan membaca sejak dini ternyata tidak berhubungan dengan IQ
anak, namun sangat berhubungan dengan suasana rumah dan keluarganya.
Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata muncul dari keluarga
yang memiliki perhatian dan usaha ekstra dalam membantu mereka belajar
membaca.
Kemampuan membaca sejak dini juga tidak berhubungan dengan kondisi
sosial-ekonomi. Anak-anak yang bisa membaca sejak dini ternyata memiliki
orang tua yang mau menyempatkan waktu untuk kegiatan membaca bersama
anaknya, walaupun latar belakang sosial-ekonomi mereka berbeda-beda.
2. Dorong anak bercerita tentang apa saja yang telah didengar atu dibacanya
Untuk mendorong anak Anda menceritakan kembali apa yang sudah
dibacanya, ajukan sejumlah pertanyaan. Selain itu, gunakan cara-cara
kreatif, misalnya, minta anak untuk gantian bercerita. Kalau dia tidak
mau, gunakan ide lain, misalnya dengan merekam suaranya ketika
bercerita.
Kualitas komunikasi antara kita dengan anak benar-benar dibutuhkan dalam proses menumbuhkan minat baca pada mereka.
Meminta anak untuk bercerita tentang sesuatu yang telah dibacanya
atau didengarnya membuat mereka lebih akrab dengan bahasa dan tutur
kata.
3. Ajak anak ke toko buku/perpustakaan
Jadikan toko buku sebagai tempat singgah yang menyenangkan bagi anak
dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya. Berikan kepercayaan pada
mereka untuk memilih sendiri buku yang mereka minati. Tanamkan sikap
selektif dalam memilih buku kepada anak., Dorong pula anak untuk rajin
mengunjungi perpustakaan yang bisa mereka akses, baik perpustakaan
sekolah maupun perpustakaan umum.
Biasanya, ada beberapa spot permainan anak di toko buku seperti
tempat untuk menggambar atau mewarnai. Buatlah kesan pada anak bahwa
toko buku menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar.
Selain itu, bisa pula ajak anak-anak kita ke beberapa pameran buku dan membiarkan mereka memilih buku yang diinginkan.
4. Beli buku yang menarik minat anak
Orang tua harus peka dengan minat anak dan memfasilitasinya dengan
buku yang sesuai minat mereka supaya minat baca mereka berkembang. Agar
wawasan anak berkembang, belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan
satunya tambahan pilihan bagi anak.
Mulailah dari hal yang paling mereka sukai. Hindari untuk memaksa
mereka membaca suatu jenis buku yang kurang mereka minati. Perkenalkan
pada anak-anak kita bahwa membaca adalah proses yang menyenangkan
5. Sisihkan uang untuk membeli buku
Sediakan anggaran khusus untuk membeli buku. Jadikan buku sebagai
kebutuhan yang penting bagi anak daripada membelikan anak beberapa jenis
mainan yang manfaatnya dipertanyakan. Apalagi buku merupakan harta yang
tidak ternilai jika anak mau membacanya. Apa yang terkandung dalam
sebuah buku akan menjadi investasi di kepala anak.
Karena memang harga buku saat ini cukup mahal (apalagi buku anak
biasanya full colour, hard cover, full gambar), maka kita sebagai orang
tua harus bisa siap dari jauh-jauh hari untuk rutin menganggarkan uang
buku setiap bulannya. Siap kan Ayah Bunda? J
6. Nonton filmya dan belikan bukunya
Anak-anak akan sangat antusias jika mereka bisa membaca buku-buku
dari tokoh film yang sudah mereka kenal atau tonton filmnya. Jadi, orang
tua bisa mengajak anak menonton filmnya dulu, baru kemudian memberikan
bukunya kepada anak untuk dibaca atau sebaliknya.
7. Ciptakan perpustakaan keluarga
Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Tidak
harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu. Kumpulkan
buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka ambil, tidak
terlalu tinggi, tersembunyi, apalagi terkunci. Tambahkan karpet yang
membuat nyaman.
8. Tukar buku dengan teman
Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak semakin baik. Namun,
jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, bisa
menyiasatinya dengan saling menukar buku dengan temannya. Hal ini bisa
menghemat sekaligus memperluas wawasan anak dengan banyak buku yang
sudah dibacanya.
9. Hilangkan penghambat seperti televisi atau playstation
Menonton televisi atau main playstasion bukanlah hobi yang harus
dilarang, tapi sebaiknya dibatasi. Supaya waktu anak bisa dialokasikan
untuk membaca buku. Orang tua dianjurkan mengendalikan pemakaian
televisi, mengingat tayangan-tayangan yang sering kali tidak sesuai
untuk dikonsumsi anak.
10. Beri hadiah/reward yang memperbesar semangat membaca
Anak akan sangat bersemangat jika diberi penghargaan/hadiah.
Penghargaan bisa bersifat materi dan nonmateri. Berikan kata-kata yang
positif yang akan membangun rasa percaya diri anak dalam membaca,
arahkan dengan sabar serta berikan penghargaan hadiah-hadiah kecil yang
membuat anak antusias. Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak.
11. Jadikan membaca sebagai kebiasaan di keluarga
Kegiatan membaca setiap hari akan menumbuhkan minat baca anak
sekaligus membentuk kebiasaan membaca pada anak. Apabila sibuk,
sempatkan lima atau sepuluh menit setiap harinya untuk membacakan cerita
kepada anak. Jika anak sudah bisa membaca sendiri, tinggal menemaninya
membaca.
12. Dramatisi buku yang Anda baca
Ubahlah cara baca ketika anak kurang atau tidak tertarik dengan buku
yang dibacakan untuknya. Tambahkan kosakata dan kalimat yang menarik dan
dramatisasilah cerita yang sedang dibacakan, caranya dengan
gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara. Anak-anak akan
tertarik
Selamat mencoba tips di atas ya… semoga bisa Ayah/Bunda praktekkan
bersama ananda di rumah. Jika ada yang ingin disampaikan, silahkan
komentar di bawah
Sumber :
http://bacakilat.com/cara-paling-ampuh-agar-anak-ketagihan-membaca