Cara Jalan Berubah Karena Smartphone

Smartphone sudah mengubah cara dan kecepatan berjalan manusia. Kantor berita PTI di London edisi 2 Juli 2017 mengabarkan, riset yang dilakukan para ilmuwan mengungkapkan manusia jadi bergerak lebih lambat dan berhati-hati saat mengirim teks dengan smartphone.
Para peneliti dari Universitas Anglia Ruskin di Inggris menemukan; saat menggunakan telepon, entah bagaimana penggunaannya, manusia melihat lebih jarang dan lebih sedikit waktu terhadap rintangan di jalan depan. Jumlah waktu relatif yang dihabiskan untuk melihat rintangan berkurang hingga 61 persen, kata periset.
nelpon
Karena berkurangnya waktu untuk melihat potensi bahaya ini, tim peneliti mencatat pengguna telepon melakukan strategi melangkah dengan hati-hati dan melebar. Ini melibatkan cara mengangkat kaki depan lebih tinggi dan lebih lambat atas rintangan di jalan untuk mengurangi risiko tersandung.

Periset menemukan, menulis teks menghasilkan adopsi terbesar dalam perilaku pencarian visual dan gaya berjalan, dibandingkan dengan saat membaca teks atau berbicara di telepon. Saat menulis teks, kaki depan 18 persen melangkah lebih tinggi saat menghindari rintangan dibandingkan saat tidak menggunakan telepon. Saat menulis teks, kaki depan 40 persen lebih lambat.
Hasil yang mirip, namun kurang ekstrem, terlihat saat orang membaca teks dan berbicara di telepon. Mengapa demikian? Menulis teks meningkatkan tuntutan perhatian visual, karena orang harus melihat keypad untuk mengetik sekaligus melihat layar untuk membaca apa yang sedang ditulis untuk memastikannya benar.
“Temuan kami menunjukkan, pengguna telepon mengambil pendekatan hati-hati saat berhadapan dengan benda-benda tetap di lapangan. Tersandung mungkin terjadi jika ada benda yang tiba-tiba muncul sehingga pengguna telepon tidak sadar. Misalnya tiba-tiba ada pejalan kaki atau kendaraan lain,” kata Matthew Timmis, dosen senior di Universitas Anglia Ruskin.
“Kami menemukan, dengan menggunakan telepon maka orang jadi lebih jarang melihat, untuk sedikit waktu, ke arah jalan. Tapi, manusia segera menyesuaikan perilaku pencarian visual dan gaya berjalan sehingga dapat menegosiasikan diri pada halangan statis dengan cara aman,” kata Timmis.
Dalam riset yang sudah diterbitkan di jurnal PLOS ONE ini, para peneliti menyelidiki bagaimana penggunaan ponsel mempengaruhi di mana orang memandang (perilaku pencarian visual) dan bagaimana menegosiasikan diri atas rintangan berbasis-lantai yang ditempatkan di sepanjang jalur jalan.
Responden penelitian mengenakan mobile eye tracker dan motion analysis sensors lalu berjalan menuju kemudian melangkah melewati objek rintangan berbasis lantai yang memiliki ketinggian sama dengan pinggir jalan. Pada saat observasi, para responden juga diminta menulis teks, membaca teks, berbicara di telepon, dan tanpa menggunakan telepon. Hasilnya dibandingkan untuk melihat adanya perbedaan. (*)
0
Tags

Post a Comment

0Comments

Tinggalkan Pesan Buat Kami

Post a Comment (0)

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !